Malang, 23 Januari 2025 – Global Game Jam (GGJ) Malang 2025 tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para game developer, tetapi juga mendapat dukungan kuat dari Kementerian Ekonomi Kreatif yang berkomitmen mendorong pertumbuhan industri game di Indonesia. Kehadiran Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Ibu Irene Umar, dalam acara pembukaan melalui video call menjadi bukti nyata bahwa pemerintah melihat potensi besar industri game sebagai sektor unggulan ekonomi kreatif.
Dengan jumlah peserta mencapai hampir 160 orang yang terbagi dalam 26 tim, event yang berlangsung dari 23 hingga 26 Januari 2025 ini menjadi ajang kolaborasi bagi game developer, programmer, artist, dan desainer dari berbagai daerah dan latar belakang. Tahun ini, tema yang diberikan adalah “Bubble”, yang menantang peserta untuk menciptakan game inovatif dalam waktu 48 jam.

Dukungan Kementerian Ekraf untuk Industri Game Indonesia
Dalam sambutannya, Ibu Irene Umar menyampaikan bahwa industri game adalah sektor yang terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi kreatif di Indonesia.
Harapan saya dengan game jam- game jam yang ada ini bisa menumbuhkan minat semua orang terhadap games, bukan hanya pengguna game bukan hanya sebagai gamers. tetapi sebagai juga sebagai game developers. Kehadiran Shafiq (Gambir Studio), Ferdian (Google APAC) dan Adib (Algorocks) bisa dibuat sebagai contoh sukses berkarir di industri game” ujar Wakil Menteri dalam sambutannya.

Selain memberikan dukungan moral, Kemenkraf juga membantu dalam membuka akses bagi pengembang game lokal ke ekosistem yang lebih luas, termasuk akses ke program pendanaan, inkubasi, serta promosi game buatan anak bangsa di tingkat internasional.
Dukungan pemerintah ini juga menegaskan bahwa game bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga bagian dari ekonomi digital yang berkembang pesat dan memiliki dampak signifikan terhadap industri kreatif di Indonesia.
Membangun Masa Depan Industri Game
Kehadiran Kemenparekraf dalam GGJ Malang 2025 memberikan harapan baru bagi para pengembang game lokal untuk semakin berkembang dan mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pemangku kepentingan. Dengan adanya perhatian dari pemerintah, industri game Indonesia diharapkan bisa semakin maju dan memiliki daya saing global.

Selain dukungan dari Kemenparekraf, event ini juga berhasil terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak seperti Lenovo, Agate Academy, Indigo, IDBS Studios, serta studio lokal seperti Satriver Studio dan Roukie Studio. Pembicara ternama seperti Collin Agata dari Google Asia Pacific dan Shafiq Husein, Presiden Asosiasi Game Indonesia, turut hadir untuk memberikan wawasan berharga kepada peserta.
Discussion about this post